Sunday, May 26, 2013

Sang Katak Atau Sang Kodok

Sekelompok katak sedang melompat - lompat dengan riang gembira di sebuah hutan, untuk melakukan permainan mereka. Namun tiba - tiba dua ekor katak jatuh ke dalam sebuah lubang yang dalam. Maka katak - katak lainnya berkumpul di sekeliling lubang itu sambil memikirkan apakah yang bisa mereka lakukan untuk menolong teman mereka.

Ketika mereka melihat dalamnya lubang tersebut, maka katak - katak lainnya yang merasa pesimis itu menyatakan bahwa mereka tidak sanggup menolongnya dan mengatakan bahwa dua ekor katak yang jatuh ke dalam lubang itu supaya menerima nasib mereka saja, karena mereka sebentar lagi akan mati.

karena tidak mau menerima nasibnya dan tidak mau menyerah begitu saja, kedua katak tersebut berusaha melompat dengan sekuat tenaga. Sebagian katak berteriak ke dalam lubang bahwa usaha mereka sia - sia saja, mereka juga berkata bahwa nasib kedua katak itu tidak akan seperti itu seandainya mereka lebih berhati - hati dan mereka mentaati aturan yang telah disepakati para katak, dan mereka lebih bertanggung jawab.

Katak - katak lainnya berteriak dengan bersedih bahwa sebaiknya mereka menghemat tenaga mereka dan menyerah saja, toh sebentar lagi mereka akan mati. namun kedua katak tersebut tetap berusaha melompat dengan sekuat tenaga dan setelah beberapa jam berusaha mereka merasa kelelahan.



Akhirnya salah seekora katak mau memperhatikan saran teman - temannya. Merasa capek dan kecewa, ia memutuskan untuk menyerah pada nasibnya, dan ia pun berbaring di dasar lubang, kemudian ia pun mati dan katak - katak lainnya melihatnya dengan duka cita. katak yang satunya lagi terus melompat dengan mengerahkan sisa tenaganya yang masih ada, meskipun tubuhnya menjadi luka dan sakit, dan ia benar - benar merasa letih.

Teman - temannya mulai meneriaki dia agar menerima nasibnya saja agar tidak kesakitan dan mati. Katak yang kecapekan itu melompat dengan lebih dan dan sungguh ajaib akhirnya ia berhasil melompat sangat tinggi sehingga ia dapat keluar dari lubang. Dengan perasaan kagum, katak - katak lainnya menyambut keselamatannya yang ajaib itu kemudian berkumpul mengelilinginya dan bertanya "Mengapa kamu tetap berusaha melompat meskipun kami telah mengatakan bahwa usahamu sia - sia dan mustahil "

Dengan melihat gerak bibir katak - katak lainnya yang bertanya, katak yang selamat menjelaskan bahwa ia adalah seekor katak yang tuli dan ketika ia melihat isyarat dan teriakan mereka, ia mengira bahwa mereka sedang memberikan semangat kepadnya agar terus melompat.

Isyarat dari teman - temannya yang ia anggap sebagai dorongan itu menyebabkan si katak yang  tuli semakin berusaha keras agar berhasil selamat dari bahaya yang menimpanya.

Dari cerita sederhana ini mengandung pelajaran yang luar biasa, "Ucapanmu yang memberi dorongan dapat menyebabkan seseorang menjadi kuat untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapinya, dan ucapanmu yang mematahkan semangat bisa menyebabkan luka yang dalam baginya".

1 comment:

  1. kalau boleh tahu, dongeng ini berasal dari daerah mana, ya? indonesia, kah? atau dari luar negri? boleh tahu spesifik tempatnya?

    ReplyDelete